Metode Penyiksaan Paling Sadis Dalam Sejarah
Sejarah telah menjadi saksi dari sekian banyak sekali teknik penyiksaan yang digunakan untuk menghukum para orang-orang yang telah menjadi para pelaku pelanggaran. Beberapa metode penyiksaan tidak pernah dimaksudkan untuk bertahan hidup dan mereka menawarkan kesakitan yang sangat menyakitkan dan di hari-hari terakhirnya, Metode Yang lainnya akan membuat para korban menjadi lumpuh total meski dapat bertahan hidup sehingga mereka yang telah dihukum akan terlihat sebagai penjahat untuk kejahatan yang mereka lakukan.
Berikut ini kita akan melihat dari berbagai macam Metode-metode hukuman paling kejam yang pernah ada dalam sejarah.
Di Gantung dan di Potong-Potong
Korban akan digantung di tiang gantungan di depan publik tetapi sebelum mereka mati tercekik, tali yang melilit pada leher korban tersebut akan di potong hingga mereka akan sekarat tetapi masih hidup. Kemudian mereka akan dikebiri dan organ tubuh mereka akan dikeluarkan oleh para algojo dan memastikan bahwa mereka masih hidup untuk melihat organ mereka sendiri yang dikeluarkan dari tubuh mereka. kemudian mereka akan dilemparkan ke dalam api. Setelah itu jantung mereka di potong, dan korban dipenggal dan tubuh mereka dipotong menjadi empat bagian kemudian potongan tubuh mereka mereka akan dikirim ke berbagai bagian dari kerajaan sebagai peringatan yang mengerikan. dan Kepala korban di sula dan dipamerkan di tempat umum yang sering ramai di kunjungi oleh penduduk.
Scold’s Bridle
Pada masa lalu Penyiksaan tidak hanya dilakukan untuk pelanggaran yang sangat serius. Faktanya, jika Anda adalah seorang wanita yang hidup di abad pertengahan, Anda akan mendapat hukuman jika tertangkap basah sedang bergosip atau membicarakan keburukan orang lain dan pemerintah. Dan The Scold’s Bridle adalah jenis hukuman untuk pelanggaran seperti itu, The Scold’s Bridle adalah perangkat yang dipasang di wajah pelaku pelanggaran dan membuat mereka tidak dapat berbicara dan bahkan makan dan minum harus merasakan rasa sakit yang parah.
[www.luas-dunia.blogspot.com]
Topeng itu berisi tali kekang berduri yang pas di dalam mulut pelaku sehingga mereka tidak dapat bicara karena gerakan sedikitpun akan menyebabkan wajah dan mulut mereka tertusuk oleh duri - duri tajam di dalam topeng tersebut, selain itu sering juga pelaku akan di arak keliling kota dan menjadi tontonan publik agar menjadi contoh bagi para penduduk di kota tersebut.
Di Gergaji
Membelah anggota tubuh menjadi dua bagian sebagai hukuman bagi para pelaku pelanggaran telah menjadi cara yang populer dan cara yang sangat mengerikan dan sangat sadis sebagai hukuman selama bertahun-tahun, tetapi ada beberapa metode yang jauh lebih buruk daripada itu.
Metode paling mengerikan sebagai alat penyiksa para pelaku pelanggaran berat yaitu dengan menggunakan Gergaji dua tangan sebagai alat untuk memotong tubuh para pelaku pelanggaran, Korban biasanya akan di gantung terbalik lalu terbalik di antara dua tiang lalu kedua algojo memegang masing-masing salah satu ujung gergaji besar kemudian memotong tubuh korban secara vertikel, mulai dari selangkangan hingga ke bagian leher mereka. Sebagian besar korban masih hidup dan masih sadar dalam waktu yang lama selama eksekusi ini berlangsung.
Crushing by Elephant / Menekan tubuh korban menggunakan beban gajah
Menghancurkan atau menekan bagian tubuh seseorang adalah hukuman paling umum di seluruh Eropa dan pernah juga dilakukan di Amerika. Biasanya dilakukan menggunakan batu yang sangat berat atau beban yang secara bertahap ditambahkan saat korban berbaring di bawah papan, Namun, salah satu metode penghancur paling aneh dalam sejarah berasal dari India dan Asia Selatan. Gajah sering digunakan sebagai cara untuk menginjak-injak para terhukum hingga meninggal dan beberapa gajah dilatih secara khusus untuk menurunkan berat badan mereka secara bertahap yang di maksudkan untuk memperlama penyiksaan para terhukum hingga meninggal.
Water Torture / Penyiksaan Menggunakan Air
Konsep penyiksaan menggunakan air paling sering dikaitkan dengan praktik mencelupkan para terpidana yang dituduh sebagai seorang penyihir, untuk melihat apakah mereka mengapung atau tenggelam sebagai pembuktian bahwa mereka merupakan seorang penyihir atau bukan. Namun, satu teknik lain yang digunakan sepanjang sejarah adalah memaksa memberi korban dengan sejumlah air yang sangat banyak sampai tubuh mereka membengkak dan mengalami sakit fisik yang parah. Di Perancis, metode ini disebut “put to the question” dan beberapa korban dipaksa untuk meminum air hingga 16 liter selama proses itu berlangsung. Metode seperti ini adalah bentuk penyiksaan yang sangat menyakitkan dan jika korban tidak mati dengan metode lain, maka beberapa algojo akan membalikkan punggung mereka dan para algojo akan meginjak-nginjak perut mereka secara berulang kali, dan mereka kemungkinan besar akan mati karena keracunan air.
The Pear of Anguish
Meskipun bentuknya terlihat seperti persilangan antara buah pir dan bunga yang sedang mekar, Pear of Anguish sebenarnya adalah instrumen penyiksaan yang sangat mengerikan, Saat penyiksaan berlangsung Alat tersebut akan dimasukkan ke dalam mulut atau anus para terhukum. Ketika dipaksa masuk ke dalam tubuh mereka, pegangan di bagian bawah perangkat ini dapat diputar sehingga bagian kelopaknya akan membentang ke luar dan menyebabkan robekan dan rasa sakit yang tak tertahankan.
Breaking Wheel
Breaking Wheel adalah metode penyiksaan yang juga terlihat sadis yang sering digunakan di depan umum dan itu mungkin cara yang lebih mengerikan dan menyakitkan untuk mati. Para korban akan di ikat pada roda yang besar dan kaki mereka terentang sejauh mungkin. kemudian Mereka akan dipukuli dengan tongkat atau benda tumpul yang berat dan, karena cara kaki mereka diposisikan di antara jari-jari roda, tulang mereka jauh lebih mudah patah. Tubuh Korban akan hancur secara perlahan dan menjadi bentuk yang hampir tidak bisa dikenali lagi.
Impalement / penyulaan
Vlad III adalah salah satu pemimpin paling biadab dalam sejarah. Menguasai Wallachia (sekarang Rumania) dari tahun 1456 hingga 1462, Vlad memiliki reputasi yang terkenal di seluruh Eropa karena kekejamannya. Metode penyiksaan yang di terapkannya salah satunya adalah Penyulaan.
[www.luas-dunia.blogspot.com]
Vlad telah membunuh korban yang tak terhitung jumlahnya dengan metode paling megerikan seperti ini. Namun, meskipun ini adalah cara yang menyakitkan untuk mati, ia juga menemukan metode penyaliban yang jauh lebih sadis. Diyakini bahwa Vlad menusuk beberapa korbannya di sebuah tiang yang telah diminyaki lalu tiang tersebut dimasukkan ke dalam anus. Korban diikat ke tiang sehingga mereka tidak bisa bergerak dan kemudian diangkat ke posisi vertikal. Mereka dibiarkan mati dalam penderitaan yang menyakitkan karena perlahan beban tubuh korban akan membawa para korban tersebut perlahan-lahan meluncur ke bawah tiang.
EmoticonEmoticon